REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Legenda hidup Manchester United, Bryan Robson, akhirnya angkat bicara tentang hari-harinya menjadi pelatih timnas Thailand. Robson mengaku dia akhirnya melepas jabatan pelatih timnas Thailand karena merasa dirinya seperti 'membenturkan kepala ke sebuah tembok yang keras'.
Robson menghabiskan masa dua tahun sebagai manajer timnas Thailand. Dia menggantikan teman dekatnya, Peter Reid.
''Saya menggunakan waktu dua tahun untuk mencoba membangun struktur kepelatihan. Tapi, hal tersebut tidak bergerak sama sekali,'' keluhnya kepada Sunday Mirror.
Kondisi tersebut membuat Robson sedang menjedotkan kepalanya ke sebuah dinding bata. Situasinya berbeda dengan kondisi Inggris yang memiliki skema McDonald untuk waktu 10 tahun. Skema itu mencetak pelatih di setiap level pertandingan.
Ketika mendapatkan lisensi Pro Licence, Robson berpikir ada 100 item kualifikasi. Tapi, sekarang ada sekitar 2.000 item kualifikasi. ''Saya mencoba meringkasnya dalam sistem Thailand,'' katanya.
Perbedaan cara pandang yang membuat Robson akhirnya meninggalkan kursi kepelatihan timnas Thailand. ''Mereka berpikir jika Anda bekerja dengan pemain top dalam waktu sepekan sebelum pertandingan itu bisa membuat mereka bermain bagus,'' kata Robson. ''Tetapi, kerja sesungguhnya terjadi setiap hari di klub-klub mereka. Saya merasa tidak cocok dengan situasi ini.''