REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kehadiran Boaz Solossa tidak hanya menambah kualitas, tim namun juga menyuntikkan bekal kepercayaan diri bagi pemain lain. Statusnya sebagai pemain terbaik sekaligus top skor Liga Super Indonesia juga membawa dampak psikologis bagi lawan yang akan dihadapi. Hal tersebut diutarakan pengamat sepak bola Edi Ellison mengomentari “comeback-nya” Boas di partai Pra-Piala Dunia.
“Tidak dipungkiri, Boaz adalah pemain terbaik Indonesia saat ini. Ketajaman dan kecepatannya dapat menjadi senjata melawan Turkmenistan nanti,” kata Edi saat dihubungi Republika, Senin (18/7).
Hadirnya Boaz juga membawa harapan untuk memetik hasil positif di laga yang akan berlangsung di Ashgabat. Walau memprediksi peluang kemenangan cukup berat, Edi memandang hasil imbang realistis dicapai. Untuk mewujudkan hal itu, satu hal yang menurutnya perlu diperhatikan para pemain adalah mental bertanding. “Ini sangat penting agar kita tidak kalah sebelum pertanding,”
Terkait faktor mental dan motivasi, dia mengaku yakin pada 19 pemain tim nasional akan melakukan yang terbaik. Kapasitas kepelatihan Wim Rijsbergen yang baru ditunjuk beberapa hari jelang pertandingan dinilainya dapat membantu memotivasi para pemain di lapangan.
Berhubung lawan yang dihadapi akan cenderung memainkan bola panjang, dia menilai tim nasional harus menumpuk pemain di baris belakang dan tengah. Kehadiran Ricardo Salampesy, kata dia, dapat jadi tumpuan membendung serangan lawan, sembari coba mencuri serangan balik lewat Boas dan Oktovianus Maniani.