REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam rekaman perbincangan melalui saluran telepon secara langsung antara Nazaruddin dengan Metro TV, terdengar backsound yang menyerupai jingle Sari Roti. Menurut Polri, hal itu mungkin saja sengaja dilakukan Nazaruddin agar dugaan keberadaannya di Indonesia menguat.
"Bisa saja karena sengaja ditaruh suara 'Sari Roti'. Jadi ada dugaan itu (keberadaannya di Indonesia)," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/7).
Anton menambahkan polisi telah memiliki rekaman-rekaman percakapan antara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin dengan Metro TV dan TV One. Ia menambahkan saat percakapan tersebut disiarkan secara langsung, pihak kepolisian telah merekamnya. Sehingga tidak harus meminta kepada pihak stasiun televisi tersebut.
Mengenai proses penangkapan Nazaruddin, Anton membantah jika ada pernyataan Polri tidak serius dalam penangkapan itu. Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan interpol. Anton mengatakan Nazaruddin berada di luar negeri dan Polri tidak bisa langsung menangkapnya karena berhadapan dengan hukum negara lain.
Saat ditanya apakah kendalanya berada di polisi atau di negara yang menjadi tempat persembunyian Nazaruddin yang tidak serius untuk menangkap, Anton enggan menjawabnya. "Kita tetap akan serius. Apalagi dia ada di negara orang, kita tidak bisa menangkapnya. Tapi koordinasi dengan interpol terus berjalan," tegasnya.