REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia layak menjadi tuan rumah Festival Mushaf Alquran Internasional. Pasalnya, perkembangan industri penerbitan mushaf Alquran telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Ketua Asosiasi Penerbit Mushaf Alquran Indonesia (APQI), H Ali Mahdami, menuturkan industri penerbitan mushaf Alquran di negeri ini telah mengalami perkembangan yang pesat.
Menurut Ali, sebelum tahun 2000, mushaf Alquran di Indonesia hanya dicetak pada lembaran kertas buram. Bentuknya pun masih konvensional dengan ciri khas tebal dan pendek.
Dalam 10 tahun terakhir mushaf Alquran sudah dicetak pada kertas yang lebih bagus dan unggul melalui gerakan membuat mushaf Alquran indah. Baik dalam hal teknik percetakan (printing), teknik pewarnaan dan lainya. "Bahkan penerbitan mushaf Alquran ini tak kalah dengan mushaf hasil penerbitan negara lain yang selama ini lebih masyhur, seperti Beirut sekalipun," tegasnya.
Oleh sebab itu, dunia internasional layak mengetahui dan mengakui mushaf Alquran karya Indonesia. Sehingga Indonesia layak menjadi tuan rumah Festival Mushaf Alquran Internasional.
Penyelenggaraan festival mushaf Alquran oleh APQI merupakan upaya untuk mendorong pengenalan mushaf Alquran kapada masyarakat luas, termasuk masyarakat internasional. "Insya Allah dari festival-festival nasional ini akan menjadi embrio penyelenggaraan festival mushaf internasional yang diikuti negara-negara lain di dunia," kata Ali.