REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Ratusan aktivis sayap kiri Israel menggelar protes di depan gedung bursa saham, Kamis (28/7). Aksi ini merupakan bagian dari gerakan protes global yang dimulai sejak dua pekan lalu atas kenaikan harga rumah.
Pusat serikat pekerja Histadrut memberikan dukungan untuk demonstran yang mendirikan ribuan tenda di salah satu lingkungan mewah Rothschild di Tel Aviv dan sejumlah kota lainnya, termasuk Yerusalem dan Haifa.
"Jika perdana menteri (Benjamin Netanyahu) tidak mau menemui sekretaris umum kami, Ofer Eini, sampai dengan Sabtu mendatang untuk membahas solusi krisis di bidang sosial, Histadrut akan menggunakan segala cara yang tersedia untuk mendukung tuntutan para demonstran," kata Juru bicara serikat pekerja, sebagaimana dikutip AFP.
Juru bicara itu menolak menjelaskan tentang seruan serikat untuk menggelar mogok massal, di mana telah diputuskan untuk menggelar demonstrasi baru pada Sabtu (30/7) malam di Tel Aviv.
Netanyahu yang menghadapi gelombang protes atas kenaikan harga real estate, mengumumkan pada Selasa (26/7) lalu tentang rencana darurat untuk membangun rumah. Namun para demonstran menganggapnya belum cukup.
Harga perumahan melonjak hingga 32 persen di Tel Aviv selama satu tahun, sementara di Yerusalem naik hingga 17 persen. Kecenderungan ini meningkat di seluruh negeri, sementara upah tetap sama. Demonstrasi ini merupakan gerakan protes terbesar di Israel selama empat dekade.
Jajak pendapat yang diterbitkan Haaretz pada Selasa lalu menyatakan bahwa 87 persen warga Israel mendukung gerakan protes dan 58 persen menyatakan "tidak setuju" jika pemerintahan Netanyahu sedang krisis.