Ahad 14 Aug 2011 08:12 WIB

Obama dan Raja Abdullah Bahas Situasi Suriah

Barack Obama
Foto: AP/Pablo Martinez Monsivais
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON - Presiden AS Barack Obama dan Raja Arab Saudi Abdullah, Sabtu (13/8), mendesak pemerintah Suriah agar segera mengakhiri aksi kerasnya terhadap pemrotes. demikian pernyataan Gedung Putih.

Di dalam percakapan telepon mereka, kedua pemimpin itu menyampaikan keprihatinan bersama yang mendalam mengenai penggunaan kekerasan oleh pemerintah Suriah terhadap warganya sendiri. ''Mereka juga sependapat bahwa aksi brutal pemerintah Suriah terhadap rakyat Suriah harus segera diakhiri,'' kata Gedung Putih di dalam pernyataannya sebagaimana dikutip Xinhua.

Kedua pemimpin tersebut, katanya, sepakat untuk melanjutkan konsultasi erat mengenai situai itu dalam beberapa hari ke depan. Obama juga menegaskan kembali komitmen lama AS bagi keamanan dan perdamaian di wilayah tersebut.

Amerika Serikat terus berusaha meningkatkan tekanan atas Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dalam beberapa hari belakangan dengan mengerahkan pengutukan internasional atas apa yang disebutnya "penindasan brutal" terhadap pemrotes oleh pemerintah Suriah. Washington telah memberlakukan sanksi baru atas lembaga pemerintah Suriah. Sementara, Arab Saudi bersama Kuwait dan Bahrain memanggil duta besar mereka dari Damaskus pada Senin (8/8).

Bashar telah berikrar negaranya takkan pernah ragu untuk memburu semua kelompok pelaku teror. Mereka dituduh oleh Suriah sebagai penyulut kerusuhan di negeri tersebut sejak pertengahan Maret.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement