REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER - Pelatih Arsene Wenger bertekad untuk melanjutkan tugas sebagai pelatih Arsenal setelah timnya dipermalukan tuan rumah Manchester United (MU) dengan skor telak 2-8 di Stadion Old Trafford, pada Ahad (28/8) kemarin.
Di saat tim asuhan Alex Ferguson berpesta gol dengan mencetak delapan gol untuk pertama kalinya sejak 1999, sebaliknya Arsenal mengalami kekalahan terburuk menghadapi MU dan untuk pertamanya kebobolan sampai delapan kali sejak 1896.
Kekalahan telak tersebut merupakan pukulan lanjutan bagi Wenger karena sebelumnya ia juga dikecam para pendukung karena menolak merekrut pemain top setelah enam musim kompetisi kemarau gelar juara.
Kekalahan memalukan itu terjadi hanya beberapa saat setelah hengkangnya pemain bintang Cesc Fabregas dan Samir Nasri masing-masing ke Barcelona dan Manchester City.
Wenger sebelumnya tidak pernah berada dalam tekanan yang begitu hebat selama 15 tahun menjadi pelatih tim asal London Utara itu dan ia pun mengakui bahwa kekalahan dari MU tersebut memberinya pengalaman sangat buruk.
"Anda pasti akan dipermalukan jika sampai kebobolan delapan kali. Ini hari yang sangat buruk bagi kami," kata Wenger. "Kekalahan itu adalah kombinasi dari tim yang tidak kompak dan kelelahan. Kami secara fisk sudah sangat melorot pada babak kedua," katany lagi.
Ketika ditanya apakan kekalahan tersebut membuatnya berpikir untuk mengundurkan diri, Wenger dengan tegas menjawab, "tidak sama sekali." Ketika ditanya lagi padakah ia masih mendapat dukungan dari pemilik klub, Wenger berujar, "iya, saya kira begitu."
Dengan sisa tiga hari lagi menjelang ditutupnya bursa transfer pemain, Wenger kembali dibawah tekanan agar ia segera merekrut pemain baru, tapi pelatih asal Perancis itu tetap pada keputusannya.
"Saya tahu bahwa di Inggris, ketika Anda kalah, merekrut pemain baru selalu menjadi solusi. Kita memang kehilangan delapan pemain, semua pasti akan sangat dirugikan bila kehilangan delapan pemain," kata Wenger.