REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Timnas senior Indonesia terancam tampil tanpa Muhammad Nasuha saat menghadapi tuan rumah Iran di laga Grup E pra-Piala Dunia 2014 pada Jumat (2/9) besok. Manajemen timnas senior Indonesia pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI soal kasus sanksi akumulasi kartu kuning Nasuha.
''Timnas senior berharap PSSI sudah memberikan penjelasan sebelum manager meeting hari ini (Kamis, 1/9),'' tulis Goal Indonesia mengutip rilis yang dikirim humas timnas senior.
Nasuha mendapat kartu kuning ketika Indonesia mengalahkan Turmenistan 4-3 pada leg kedua di Stadion Gelora Bung Karno. Tapi Indonesia menilai bukan Nasuha yang melakukan pelanggaran pada menit 19, tetapi Ahmad Bustomi. Kartu kuning tersebut merugikan Indonesia sebab Nasuha jadi tidak dapat tampil menghadapi Iran. Sebab, pesepak bola Persija Jakarta tersebut sudah menerima kartu kuning pada leg pertama.
Sesuai rekaman pertandingan, Bustomi yang melakukan sliding terhadap lawan pada menit 17:56. Tapi, wasit menyatakan pertandingan tetap berjalan. Selanjutnya, pada menit 18:15 Cristian Gonzales mencetak gol kedua Indonesia.
Sayangnya, rekaman tidak mencatat pemberian kartu kuning pada Nasuha pada menit 19. “Di dalam rekaman sedang ditanyangkan ulang proses terjadinya gol kedua,” kata Media Officer timnas, Desy Christina, beberapa waktu lalu.
Rekaman pertandingan hanya menunjukan asisten pelatih timnas, Rahmad Darmawan, sedang melayangkan protes ke arah meja pengawas pertandingan. “Dari bahasa tubuhnya, yaitu jari, menunjukkan bahwa bukan nomor 2 atau Nasuha yang seharusnya mendapatkan kartu kuning tersebut,” kata dia.
Ketiadaan rekaman ini membuat posisi Indonesia lemah untuk membuktikan bukan Nasuha yang melakukan pelanggaran. “Kalau FIFA tidak dapat mengubah kartu kuning untuk Nasuha, maka kami akan patuh,” ujar Desy.