Kamis 01 Sep 2011 23:55 WIB

Rusia Akui NTC Sebagai Pemerintah Libya

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia hari Kamis secara resmi mengakui kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya, kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

"Federasi Rusia mengakui Dewan Transisi Nasional sebagai pemerintah yang berkuasa dan mengamati program reformasinya yang mencakup penyusunan konstitusi baru, penyelenggaraan pemilihan umum dan pembentukan pemerintah," katanya.

Sebelumnya Muamar Qaddafi berusaha berunding dengan pemerintah Aljazair untuk memasuki

negara itu dari kota perbatasan, kata laporan harian El-Watan pada edisi 'online', Rabu (30/8).

Dengan mengutip sumber-sumber yang dekat dengan presiden Aljazair, surat kabar berbahasa Prancis itu melaporkan bahwa Qaddafi "berusaha untuk mendekati Presiden (Aljazair) Abdelaziz Bouteflika melalui telepon tetapi dia menolak untuk menerima telepon itu".

Laporan itu mengatakan bahwa Qaddafi kini sedang bersembunyi di kota perbatasan Ghadames bersama anggota keluarga lainnya, untuk menunggu izin menyeberang ke Aljazair --tempat istrinya, dua putra dan putrinya telah memasuki negara itu.

"Ini bukan pertama kali Qaddafi dan utusannya telah mencoba untuk melakukan kontak dengan Presiden Aljazair," kata surat kabar itu. Putri Qaddafi, Aisha, melahirkan di Aljazair setelah melarikan diri dari Libya setelah rezim ayahnya hancur.

Pemerintah Aljazair mengatakan pada Selasa bahwa Aisha telah menyeberang ke Aljazair pada Sabtu dengan kakaknya Hannibal, ibu mereka Safiyah - isteri kedua Qaddafi - dan putra tertua pemimpin buronan itu, Muhammad.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement