Senin 05 Sep 2011 15:28 WIB

Seorang Imam Buta Dikenal Bersahabat Ditemukan Meninggal di London, Diduga Dibunuh

Mendiang Maimon Zarzour
Foto: Onislam.net
Mendiang Maimon Zarzour

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Seorang imam Muslim ditemukan meninggal di panti sosial , Finsbury Park, London. Muncul kecurigaan bahwa ia dibunuh seusai shalat Subuh, demikian laporan The Guardian, 3 September lalu.

"Imam kami meninggal setelah ia mengimami shalat," bunyi sebuah pernyataan dari Rumah Sosial Muslim Trust, di situsnya, mengumumka kematian Sheikh Maymon Zarzour. "Polisi tengah menyelediki kasus tersebut namun diduga ia telah dibunuh di kantornya."

"Kami ingin menyampaikan belasungkawa terutama kepada Muslim di London Utara dan Inggris."

Sang imam yang memiliki kondisi fisik buta, berusia 39 tahun, dikenal sosok yang sangat ramah, bersahabat dan tak memiliki masalah dengan komunitas, demikian lanjut pernyataan tersebut. "Ia tak pernah sekedar beradu mulut apalagi bertengkar dengan siapa pun di komunitas selama menjadi imam dalam masjid ini," ujarnya.

Meski masih pada tahap awal penyelidikan, Polisi Metropolitan London mengatakan mereka menduga bahwa ini bukanlah kejahatan akibat kebencian lintas keyakinan.

Para detektif kini berupaya mengungkap motif dibalik pembunuhan imam di dalam sebuah masjid di London utara tersebut. "Seorang pria, dengan usia tak diketahui, telah ditahan dalam kejadian atas dugaan pembunuhan," demikian bunyi pernyataan polisi Metropolitan London.

Imam Zarzour lahir di Lebanon dan bekerja sebagai dosen kajian Islam sebelum tiba di Inggris. Pada 2009 ia berhasil mengalahkan Hillingdon Council di pengadilan tinggi Inggris setelah lembaga itu menolak memberinya akomodasi dalam sebuah acara yang membuatnya terpaksa menginap.

Pribadinya yang ramah juga diakui oleh non-Muslim, salah satunya anggota parlemen Kota London, Jeremy Corbyn yang memandang sang imam sebagai satu tokoh pembangun jembatan di dalam komunitas Muslim dengan masyarakat luar.

"Ia adalah orang yang sangat baik. Ia sangat pendiam, pendengar yang baik dan sangat mendukung komunitas, ujar Corbyn.

Corbyn mengaku mengenal imam Zarzour cukup baik dan biasa mendatangai ceramah rutin di Rumah Sosial Muslim. "Ia sosok yang tepat yang dibutuhkan Finsbury Park, dan saya sangat sedih ia telah pergi

Ia berharap serangan bukan diakibatkan kebencian antar agama melainkan ulah orang jahat biasa. "Saya berharap komunitas bisa bertahan dan kuat, selalu bersatu dan menjaga nilai-nilai terbuka dan kebersamaan yang selalu ia pegang," ujarnya.

Muslim Inggris diprediksi berjumlah hampir dua juta jiwa dan dalam posisi dipantau ketat sejak tragedi pengeboman kereta bawah tanah London pada 7 Juli.

Dalam sebuah jajak pendapat oleh Financial Times, Inggris disebut sebagai negara yang paling mencurigai Muslim. Berdasar poling yang digagas Evening Standar ditemukan kesimpulan bahwa sejumlah besar warga London memiliki pandangan negatif tentang Muslim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement