Selasa 06 Sep 2011 15:56 WIB

Mahfud Duga Muhaimin Jadi Korban

Rep: C13/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tertangkapnya dua pejabat di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyeret Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai, Muhaimin hanya sebagai korban dalam kasus tersebut.

Mahfud  menjelaskan, apa yang dialami Muhaimin tidak jauh beda dengan yang pernah dialaminya. Ia merujuk pada berbagai kasus di daerah, yang banyak orang meminta uang kepada orang berperkara dengan mengatasnamakannya.

Menyikapi itu, ia langsung melapor ke aparat berwenang untuk segera menindaklanjuti kasus pencatutan nama tersebut. "Saya menduga itu hanya sebagai korban karena yang tertangkap orang terdekat Muhaimin. Muhaimin boleh jadi tidak tahu," kata Mahfud usai halal bi halal di Gedung MK, Selasa (6/9).

Mahfud menilai kasus itu bukan mengandung unsur politik, melainkan lebih pada posisi Muhaimin yang diperalat oleh tersangka yang tertangkap KPK. Karena itu, pihaknya menyarankan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut tetap tenang dan mengikuti semua proses hukum yang berlaku.

Jika KPK memanggil untuk meminta keterangan, kata dia, Muhaimin lebih baik datang. "Saya kira Muhaimin ikuti saja prosesnya tidak usah terlalu panik," ujar Mahfud.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement