REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PSSI mengaku takut dengan ancaman sanksi dari asosiasi sepak bola Asia (AFC) terkait dengan maraknya petasan dan kembang api saat pertandingan Indonesia-Bahrain di Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa malam. "Kalau sanksi denda mungkin tidak masalah, tapi kalau sanksi larangan pertandingan tanpa penonton itu jelas sangat memberatkan," kata Sekjen PSSI Tri Goestoro usai menonton pertandingan Indonesia melawan Bahrain.
AFC saat ini telah melarang dengan tegas masuknya petasan dan kembang api ke dalam stadion saat pertandingan berlangsung. Jika melanggar maka akan mendapatkan sanksi denda kurang lebih Rp8,5 miliar atau satu kali pertandingan tanpa penonton.
Menurut dia, meski sanksi belum dijatuhkan, pihaknya telah mempersiapkan diri jika federasi sepak bola Asia itu memberikan sanksi kepada PSSI terutama jika diberikan sanksi pertandingan tanpa penonton. Jika sanksi tegas berupa pertandingan tanpa penonton akan diberikan oleh AFC kepada PSSI maka pertandingan melawan Qatar pada Pra Piala Dunia 2014, 11 Oktober akan lebih berat.
Selama ini pemain ke-12 itu telah memberikan dukungan moral pada saat timnas bermain di kandang. Dukungan ini membuat semangat pemain lebih tinggi meski saat melawan Bahrain suporter kurang simpatik setelah timnas tertinggal 0-2. Saat melawan Bahrain, pertandingan sempat dihentikan selama 15 menit pada menit 75 karena banyak petasan dan kembang api yang masuk ke lapangan. Bahkan pemain Bahrain sempat keluar dari lapangan.
Setelah terjadi pembicaraan antara timnas Indonesia, pengawas pertandingan dan pihak Bahrain akhirnya pertandingan bisa dilanjutnya dengan catatan petasan dan kembang api tidak ada lagi. Dengan waktu sisa pertandingan akhirnya dilanjutkan. Meski tuan rumah berusaha mengejar ketertinggalannya, namun hingga pertandingan usai kedudukan tetap 2-0 untuk kemenangan Bahrain.
Dengan hasil ini pelatih timnas Merah Putih Wim Rijsbergen meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena tidak mampu memberikan hasil terbaik.