Jumat 16 Sep 2011 10:13 WIB

Dua Warga Pandeglang Meninggal Akibat DBD

Red: cr01
Delegasi negara Indonesia mengamati replika nyamuk saat kampanye Anti-DBD di salah satu stan 'ASEAN Dengue Conference', di Jakarta.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Delegasi negara Indonesia mengamati replika nyamuk saat kampanye Anti-DBD di salah satu stan 'ASEAN Dengue Conference', di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG – Dua warga Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, meninggal akibat terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Asmani Raneyanti, menyatakan kedua korban yang meninggal itu yakni warga Kecamatan Pageralaran dan Labuan. "Keduanya meninggal karena lambat dibawa ke pusat pelayanan kesehatan oleh pihak keluarga," katanya, Jumat (16/9).

Menurut Asmani, selama periode Januari-Agustus 2011, sebanyak 53 warga terjangkit penyakit DBD, dua di antaranya meninggal dan 51 orang lainnya berhasil diselamatkan jiwanya.

Dinas Kesehatan, kata Asmani, terus memantau penyebaran penyakit tersebut, dan langsung menurunkan tim ketika ada gejala serangan. "Kita langsung menurunkan tim ke lokasi, ketika mendapat informasi terjadi gejala penyebaran penyakit itu. Petugas yang diturunkan dari pusat pelayanan kesehatan terdekat," ujarnya.

Petugas akan diturunkan, ketika pada satu lokasi terdapat 20 orang yang diduga terkena DBD, dengan ciri-ciri meriang, panas dan ada bintik merah pada kulitnya. "Satu daerah bisa dikatakan terjangkit DBD ketika ditemukan tiga orang positif menderita penyakit itu, berdasarkan hasil pemeriksanaan laboratorium," imbuhnya.

Terkait tindakan terhadap lokasi yang terjangkit DBD, menurut Asmani, tergantung kondisi. Kalau banyak nyamuk dewasa, bisa dilakukan pengasapan atau fogging. Namun kalau tidak terlalu banyak nyamuk dewasa, cukup dengan pemberian bubuk abate pada sumber air yang terdapat jentik nyamuk.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement