REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Alfred Riedl, mantan pelatih timnas Indonesia, tidak menyalahkan respon pemain yang akan mogok mengenakan kostum kebangsaan hanya karena makian pelatih Wim Rijsbergen. Menurutnya, memperkuat timnas adalah hak personal seorang pemain.
Riedl pun mengerti keputusan tujuh pemain timnas yang mengancam mogok jika Rijsbergen masih melatih timnas Indonesia. Ketika ditanya darimana Riedl mengetahui secara pasti peristiwa dalam loker pemain saat pertandingan lawan Bahrain, Riedl mengaku hanya mendengarnya dari seorang sopir.
''Memaki pemain di istirahat babak pertama adalah sebuah hal yang sulit diterima,'' kata Riedl. ''Ini layaknya pemain yang melakukan tekel dari belakang.''
Riedl juga membantah pertemuannya dengan sejumlah pemain timnas usai laga kontra Bahrain berisikan pembahasan soal sosok Rijsbergen. "Itu semua omong kosong. Saya ke Indonesia berhak bertemu dengan siapa saja kawan saya. Saya memiliki hubungan spesial dengan para pemain. Tidak ada salahnya saya bertemu dengan seorang teman," katanya.