Jumat 23 Sep 2011 07:55 WIB

Daniel Sparingga: Reshuffle untuk Akselerasi Kinerja

REPUBLIKA.CO.ID,JAMBI--Perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertujuan untuk akselerasi kinerja kabinet dalam pelaksanaan program yang ditargetkan, kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga.

"Evaluasi kabinet adalah melakukan ekselerasi (kinerja-red), dan kecakapan dalam menjalan tugas pokok," kata Daniel usai mendampingi Presiden membuka Munas IX Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Jambi, Kamis malam.

Ia menambahkan pembicaraan mengenai perombakan kabinet dan personel yang akan terlibat dalam proses itu masih terbatas antara Presiden dan Wakil Presiden. "Semua akumulasi pengetahuan yang terbaik sedang dilakukan untuk menemukan figur, tapi manfaat bagi kerja kabinet juga dipertimbangkan," kata Daniel.

Menurutnya, kontak dengan partai-partai koalisi akan dilakukan Presiden pada waktunya dan tetap mempertimbangkan kebutuhan kabinet sesuai dengan tujuan akselerasi kinerja kabinet. Sementara mengenai pos menteri yang akan diganti, apakah selain performa kerja juga dilihat dengan indikator menteri yang terkena masalah hukum, Daniel mengatakan, dua penilaian itu tidak bisa

dikaitkan.

Namun Daniel menolak berkomentar apakah masalah hukum yang terjadi di sejumlah kementerian dapat mendorong penggantian pos menteri yang bersangkutan.

Sebelumnya, saat membuka Munas IX Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Jambi, Kamis malam, Presiden menegaskan perombakan kabinet akan dilakukan pada dua tahun masa pemerintahan dan terwujud sebelum 20 Oktober 2011.

"Ada kecenderungan setiap tahun didorong dan ditekan untuk melaksanakan reshuffle. Saya memilih untuk tidak begitu saja melayani. Ini sikap saya, ini pilihan saya untuk tidak setiap saat melakukan reshuffle bukan karena takut atau ragu," katanya.

Presiden mengatakan, "Dulu dalam periode pertama melakukan reshuffle dengan alasan dan argumentasi yang bisa dinalar, kalau sekedar reshuffle ganti menteri tanpa urgensi dan alasan saya khawatir kesinambungan dan stabilitas efektivitas kabinet terganggu maka saya memilih untuk tidak setiap saat bongkar pasang kabinet dan mengganti dengan alasan tidak tepat."

Dalam perombaka yang akan dilakukan sebelum 20 Oktober 2011 tersebut, Presiden mengatakan, akan menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. "Saya tahu banyak yang ingin jadi menteri, banyak yang sampaikan minatnya pada saya baik langsung ataupu tidak langsung, itu tidak dilarang tetapi tentu tidak baik kalau kita berpikiran bongkar habis," kata Presiden.

Menurut Presiden, Setiap penataan kabinet harus ada alasan, kriteria, dan aturan mainnya. "Saya harus minta maaf bila nanti banyak yang kecewa kalau keinginannya tidak terpenuhi," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement