Jumat 23 Sep 2011 21:07 WIB

Anis Matta: Menteri Mengeluhkan Susah Berkomunikasi dengan Atasannya

Anis Matta
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Sidiq mengusulkan, agar reshuffle atau perombakan kabinet dengan mendasarkan pada dua pertimbangan utama, yakni aspek kinerja serta pola komunikasi antara menteri dan atasannya.

"Saya mendapat informasi para menteri banyak yang mengeluh soal pola komunikasi dengan atasannya, baik dengan maupun wakil presiden," kata Mahfudz Sidiq di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (23/9).

Mahfud melihat, kinerja menteri-menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II tidak hanya persoalan bagaimana para menteri melaksanakan tugas-tugasnya tapi juga bagaimana mereka berkomunikasi dengan atasannya. Karena itu, menurut dia, jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan perombakan kabinet, hendaknya penilaiannya didasarkan atas dua pertimbangan tersebut.

 "Evaluasi yang dilakukan, hendaknya pada dua level yakni kinerja dan pola komunikasi," katanya.

Ketua Komisi I DPR RI ini menjelaskan, selain mengganti menteri yang dinilai memiliki kinerja kurang optimal, juga pola

komunikasi dengan atasannya perlu diperbaiki. Kalau hanya mengganti menteri, menurut dia, itu berarti baru menyelesaikan separuh masalah.

Persoalan pola komunikasi dengan atasan, baik menko maupun wakil presiden, kata dia, juga harus diperbaiki. Pada kesempatan tersebut, Mahfudz juga menjelaskan, dalam kontrak politik antara Presiden Yudhoyono dan menteri-menteri di KIB II, ada klausul yang menyebutkan jika presiden akan melakukan penggantian menteri, maka menteri yang bersangkutan akan dipanggil lebih dahulu dan diskusikan dengan pimpinan tertinggi di partainya.

"Meskipun perombakan kabinet itu adalah hak prerogatif presiden, tapi sampai saat ini Presiden Yudhoyono belum mengajak berbicara secara langsung kepada menteri-menteri maupun partai politiknya," kata anggota DPR dari daerah pemilihan Kabupaten/Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement