REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai peristiwa bom bunuh diri di Solo seharusnya menjadi momen pengupayaan deradikalisasi oleh pemerintah.
"Setelah kejadian ini, ikhtiar deradikalisasi harus dilakukan untuk menyentuh jaringan-jaringan yang telah terlacak dalam kasus-kasus terorisme dan membangun kesadaran antikekerasan di tubuh kelompok itu," kata Anas di sela kunjungan ke korban ledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton di RS dr. Oen Surakarta, Rabu siang.
Ia mengatakan upaya deradikalisasi juga harus dilakukan pada kalangan muda di Tanah Air. Para pemuda yang biasanya menjadi target untuk direkrut oleh jaringan tersebut harus mendapatkan sosialisasi untuk menjauhkan mereka dari kekerasan dan terorisme. "Yang paling penting untuk diikhtiarkan dalam konteks kultural adalah membangun sikap dan tradisi pluralisme karena Indonesia merupakan negara yang majemuk," kata dia.
Menurutnya, harus disadari bahwa peristiwa teror ini bukan persoalan agama, tetapi karena salah pemaknaan tentang agama. Anas mengatakan masing-masing tokoh agama perlu semakin keras untuk meneguhkan umatnya tentang akidah dan penerjemahan yang benar.
Dalam kunjungan ini, selain memberikan dukungan moral, Anas juga memberikan santunan kepada pihak gereja untuk membantu para jemaat yang menjadi korban aksi mengeboman.