REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Seluruh perkantoran dibubarkan cepat dan bursa saham Hong Kong ditutup sebelum waktunya saat topan Nesat menyerbu kota ini, disertai hujan lebat dan angin kencang. Wisatawan yang tengah berkunjung ke bekas koloni Inggris itu memutuskan untuk hanya berdiam diri di penginapan mereka.
Topan, yang menewaskan sedikitnya 35 orang di Filipina, telah mengakibatkan tanah longsor di Pulau Hainan Cina, observatorium kota kata. No 8 Peringatan badai berkurang ke sinyal angin yang kuat, katanya pada 4:10 waktu setempat.
Angin yang berembus kencang dan hujan mengosongkan jalan-jalan di distrik keuangan kota itu. HSBC Holdings Plc dan Standard Chartered Plc memutuskan tak beroperasi, dan Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd membatalkan perdagangan berjangka dan ekuitas untuk hari itu. Badai membuat pepohonan bertumbangan dan merusak beberapa bangunan, sementara trem dan layanan feri dihentikan. Otoritas penerbangan setempat mencatat, etidaknya 287 penerbangan ditunda, dibatalkan, atau dialihkan.
"Hong Kong menjadi seperti kota hantu," kata Gavin Parry, managing director dari Parry International Trading Ltd, yang tetap bekerja hari ini. "Angkutan umum beroperasi, tapi mereka memungut bayaran berlipat," katanya.
Topan mencapai provinsi selatan China, Hainan, pada 02.30 waktu setempat. Xinhua melaporkan, mengutip pemerintah daerah, lebih dari 4.800 feri di Hainan, resort tropis di Cina yang bebas pajak, telah kembali ke pelabuhan, dan semua penerbangan dan layanan kereta api di Sanya dibatalkan, kantor berita itu melaporkan.