REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS - Presiden Venezuela Hugo Chavez, Sabtu menegaskan dukungannya pada pemimpin Libya yang digulingkan Muamar Qaddafi dan Presiden Suriah Bashar al-Assad, serta menyebut mereka "saudara-saudara."
"Saya mohon kepada Tuhan agar nyawa saudara kami Qaddafi dilindungi... Tidak seorangpun tahu di mana Qaddafi berada, saya kira dia pergi ke gurun," kata Chavez kepada stasiun televisi resmi VTV.
Pemimpin Venezuela berusia 57 tahun itu mendukung Qaddafi sejak awal pemberontakan terhadap pemerintahnya Februari lalu, menuduh NATO menggunakan konflik itu untuk menguasai minyak Libya.
Keberadaan Qaddafi, yang memerintah negara Afrika utara itu dengan tangan besi selama lebih dari 40 tahun tidak diketahui. Chavez menolak mengakui pemerintah baru Libya, mengejek wakilnya di PBB Ibrahim Dabbashi sebagai "boneka" dan "tolol."
Pemimpin Bolivia itu mengatakan ia telah berbicara melalui telepon Jumat malam dengan Bashar, yang berusaha mengatasi "satu agresi dari imperialis Yankee (Amerika Serikat)_dan sekutu-sekutu Eropa mereka."
"Solidaritas kita adalah pada rakyat Suriah, dengan Presiden Bashar," tambahnya. Para menteri luar negeri delapan negara blok kiri ALBA berencana akan ke Suriah untuk mencegah apa yang disebut Chavez "penyakit gila perang Presiden AS Barack Obama dan sekutu-sekutu imperialisnya untuk menghancurkan rakyat Suriah.