REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Asap terlihat membumbung, Ahad, dari sebuah desa di Sirte tempat Muamar Gaddafi dilahirkan, saat pemberontak yang kini tergabung dalam rezim baru Suriah mengatakan serangan udara NATO telah menghantam tempat itu.
Masoud Jema al-Amari, seorang pemberontak dari kota Benghazi di Libya timur, mengatakan ada bentrokan di desa Abu Hadi, tempat Gaddafi menurut laporan lahir di sebuah tenda Badui pada 1942.
"Ada beberapa tentara Gaddafi yang masih di sana. NATO telah minta kami untuk mundur" supaya mereka dapat melancarkan serangan udara di kota itu, di pinggiran selatan kota Sirte dekat bandara setempat, katanya.
Imam Mahmoud Hammoud al-Kaleni, yang terlihat meninggalkan desa itu dengan keluarganya, mengatakan para petempur dari rezim baru Libya telah minta mereka untuk dengan bergegas meninggalkan tempat tersebut.
"Petempur-petempur itu mengawal kami keluar. Mereka datang ke rumah kami dan mengatakan pada kami, kami memiliki satu jam untuk pergi. Mereka mengatakan pada kami, aman untuk pergi," katanya.
Pertempuran antara pasukan Dewan Transisi Nasional Libya (NTC), bekas badan eksekutif pemberontak yang kini memerintah Libya, dan pasukan yang masih setia pada Gaddafi telah berkobar Ahad, saat aliran warga sipil melarikan diri dari kota yang dikepung itu dan Palang Merah Internasional memperingatkan keadaan darurat medis.