Sabtu 15 Oct 2011 13:01 WIB

Sopir Bus Jamaah Haji tak Boleh Pungut Uang

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Para jamaah haji diimbau tidak segan menolak permintaan sopir angkutan resmi jamaah yang memaksa meninta sejumlah uang sebelum menjalankan tugasnya. Sebab, pada dasarnya jasa yang mereka berikan sudah mendapat imbalan yang pantas.

‘’Saya sudah dengar adanya laporan bahwa sopir bus yang mengangkut jamaah dari Madinah ke Makkah meminta uang. Itu tidak benar. Tak ada biaya lain karea semuanya sudah dibayarkan sesuai kontrak dengan pihak perusahaan pengangkutan,’’ kata Kepala Daerah Kerja Makkah (Kadaker) Makkah, Arsyad Hidayat, di Makkah, Sabtu (15/10).

Selain tak boleh meminta uang kepada jamaah, lanjut Arsyad, para pegawai angkutan itu juga harus bekerja lebih cermat. Mereka tak bisa berbuat sembarang, misalnya menganngkut barang jamaah seenaknya saja.’’Saya mendengar ada barang jamaah yang diangkut sampai jatuh di jalan. Ini tidak boleh terjadi,’’ ujarnya.

Menanggapi laporan itu, Arsyad mengatakan telah mengirimkan surat peringatan  kepada pihak perusahaan pengangkutan. Sikap ini dipilih untuk mencegah agar peristiwa serupa tak terulang lagi.’’Kalau jamah ikhlas memberi uang tip, tanpa ada paksaan, itu boleh saja. Tapi kalau sudah memaksa dengan menyebutkan uang sejumlah nilai tertentu jangan dilayani,’’ tegas Arsyad.

Pada awal kedatangan rombongan jamaah haji yang datang dari Madinah ke Makkah, beberapa anggota jamaah asal Bengkulu mengeluhkan perilaku sopir bus yang memaksa meminta uang dalm jumlah tertentu. Bahkan, mereka juga menentutkan tarif untuk mengangkut dan menurunkan barang yang dibawa bersama jamaah dengan bus.

‘’Kata sopir itu tamzis..tamzis. Mereka meminta uang sampai 50 real, katanya untuk biaya angkut barang. Mereka terang-terangan meminta uang dengan alasan untuk tambahan ongkos membiaya keluarganya,’’ kata seorang jamaah asal Bengkulu.

Lazimnya, selama ini memang jamaah selalu memberikan uang tips kepada para sopir bus yang mengakutnya. Namun kebanyakan tak ada yang berani memaksa atau menyebutkan besaran uang jasa yang harus diterimanya dari setiap orang jamaah. Lazimnya masing-masing jamaah juga ikhlas memberi kalau jumlah tipsnya tak terlalu besar satu  sampai dua real saja.

‘’Tapi sopir yang mengangkut saya aneh. Dia malah memberhentikan bus ketika tahu tak akan diberi uang tambahan,’’ kata jamaah itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement