REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyayangkan PT Merpati Nusantara Airlines yang tidak beritikad baik menyelesaikan utang pembelian bahan bakar avturnya.
Juru Bicara Pertamina, M Harun, mengatakan berdasarkan pembicaraan antara pemerintah dengan Pertamina pada Sabtu (15/10) sore, dipertimbangkan untuk memasok kembali avtur yang telah dihentikan di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Hasanudin, Makasar.
"Namun, niat baik pemerintah dan Pertamina ini tidak direspon secara baik oleh manajemen Merpati. Dan bahkan terus melakukan upaya mempolitisasi isu 'business to business' ini," kata Harun.
Menurut Harun, tidak adanya itikad baik Merpati, mendorong Pertamina tetap menghentikan pasokan avtur di dua bandara itu. Langkah penghentian pasokan avtur diambil untuk menjaga kesinambungan bisnis avtur Pertamina.
"Sebagai korporasi, Pertamina juga menanggung beban operasional yang cukup besar sehingga kelancaran pelunasan utang tersebut akan membantu Pertamina dalam menjaga kesinambungan dan ketahanan pasokan avtur," ujarnya.
Bentuk itikad baik Merpati yang diminta Pertamina adalah memberikan jaminan dan komitmen pelunasan utang. Menurut Harun, total utang pokok Merpati ke Pertamina sejak 2006 mencapai Rp 270 milliar dan menjadi Rp 550 miliar setelah ditambah denda dan bunga.
Rinciannya, utang Merpati tahap pertama sebesar Rp 212 miliar yang merupakan akumulasi pengambilan avtur periode 2006-2007 dan utang lain setelahnya sampai 26 Agustus 2011 (utang tahap II) sebesar Rp 44,2 miliar dan 700.000 dolar AS. Sehingga total utang Merpati mencapai Rp 256,78 miliar dan 700.000 dolar AS.
Utang tersebut belum termasuk akumulasi setelah 26 Agustus 2011-15 Oktober 2011 sebesar Rp 3,83 miliar dan 104.163,65 dolar AS. "Mempertimbangkan besarnya jumlah utang dibandingkan dengan kondisi keuangan Merpati, maka diperkirakan utang ini tidak akan terbayar," ujar Harun.
Ia menambahkan, selama ini, Pertamina telah memenuhi kewajiban menyediakan avtur Merpati dengan baik. Namun, Merpati tidak melakukan pembayaran atas pembelian avtur itu. Harun juga mengatakan, Pertamina selalu memberikan kemudahan kepada Merpati untuk meringankan beban, sehingga kegiatan operasional maskapai tersebut tetap terjaga dan juga sebagai sesama BUMN.