REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Bagi para jamaah yang harus menggunakan sewa kursi roda ketika melakukan sa’i maka harus bersiap mengalami kenyataan pahit. Ini karena semakin mendekati puncak prosesi haji maka upah sewa dan jasa penggunaan kursi roda untuk memutari jalur Sarwa dan Marwa itu akan semakin mahal harganya.
‘’Sewa dan jasa menggunakan kursi roda untuk Sa’i bisa menjadi dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Kalau masa umrah biasa, harganya bisa 250 real. Tapi kalau masa puncak haji atau ketika tawaf ifadah tarifnya bisa 500 – 600 real,’’ kata Muzamil, mukikim Indonesai di Makkah, Senin (17/10).
Menurut dia, satu-satu cara agar tidak dijebak harga oleh para penawar jasa kursi roda, maka jamaah harus berani melakukan tawar menawar. Sebab, harga memang bisa sedikit diturunkan pada masa penawaran jasa pertama itu.’’Tawar saja jangan takut. Kalau lagi suasana longgar pasti akan bisa murah,’’ ujarnya.
Dikatakan Muzamil, tarif jasa angkutan kursi roda di Sa’i bisa semakin murah bila jamaah sudah membawsa kursi roda sendiri dari rumah. Saat itu tarifnya bisa turun menjai 200-250 real.’’Turun harga itu biasa. Sebab, memang tak ada patokan yang pasti soal angkutan jasa ini.’’
Pada hari normal, perjalanan bolak balik Safa-Marwa yang sampai tujuh kali itu dapat diselaikan jamaah yang berkursi roda selama satu jam. Namun masa tempuhnya akan semakin panjang bila jamaah yang melakukan Sa’i juga semakin banyak.
Apalagi biasanya, pada puncak haji ketika hendak melakukan tawaf ifadah, para jamaah yang berkursi roda akan di minta petugas keaamanan Masjidil Haram melakukan Sa’i di lantai atas. Ini karena lantai Sa’i di bagian bawah sudah penuh sesak.
‘’Saya dua kali ikut mendorong kursi roda di puncak haji mas. Saat itu rasanya capai sekali karena begitu banyak orang. Tapi tarifnya memang lumayan mencapai 500 real,’’ tandas Muzamil.