Selasa 18 Oct 2011 07:26 WIB

Kedubes Perketat Peringatan Perjalanan di Libanon

REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT--Beberapa kedutaan besar telah memperketat larangan perjalanan di Libanon, menasehati warga mereka untuk menghindari bagian-bagian negara itu karena kerusuhan di negara tetangganya, Suriah, dan penculikan sejumlah warga Estonia. Kedutaan besar Inggris sekarang menasehati warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke perbatasan timur dan selatan Libanon dengan Suriah menyusul serangan oleh tentara Suriah ke negara itu.

"Kami menasehati untuk tidak melakukan semua perjalanan, kecuali perjalanan penting, ke manapun dalam lima kilometer perbatasan dengan Suriah," bunyi peringatan perjalanan yang diperbarui, Rabu.

"Telah ada sejumlah insiden dimana tentara Suriah telah melintas ke Libanon di berbagai titik perbatasan. Serbuan itu tak dapat diduga dan keras." Kedubes-kedubes termasuk kedubes Amerika Serikat, Australia, Inggris, Kanada dan Prancis juga memperingatkan risiko penculikan di Libanon setelah tujuh warga Estonia diculik dengan todongan pistul di Lembah Bekaa pada Maret.

Orang-orang Estonia itu telah dibebaskan tanpa cedera pada Juli lalu dan beberapa dari penculik mereka tewas dalam serangan polisi bulan lalu. Kedubes AS, Kanada dan Australia juga menyebut dalam peringatan perjalanan mereka, Pengadilan Khusus untuk Libanon, pengadilan yang didukung PBB yang telah menuduh empat mata-mata Hizbullah telah melakukan pembunuhan pada 2005 terhadap mantan perdana menteri Rafiq Hariri.

"Warga AS di Libanon harus memantau perkembangan politik terus-menerus, khususnya dalam hubungan dengan Pengadilan Khusus untuk Libanon, karena para pemimpin politik Libanon telah memperingatkan secara terbuka bahwa penemuan-penemuan pengadilan itu dapat memicu kerusuhan sipil," bunyi nasehat perjalanan yang dikeluarkan oleh kedubes AS, Kamis.

Prancis juga memasukkan dalam daftar wilayah yang agar dihindari, kota pelabuhan Tripoli di Libanon utara dan juga kota pantai di selatan, Tyre. Negara itu juga menasehati warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke dekat kamp pengungsi Palestina di pinggiran selatan kota Sidon yang terkenal. Tentara penjaga perdamaian PBB di daerah itu telah menjadi sasaran bom di tepi jalan pada Juli lalu.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement