Rabu 19 Oct 2011 19:26 WIB

Bank Mandiri Minta Dividen Diturunkan

Bank Mandiri dan BNI, bank pemerintah pemberi layanan terbaik
Foto: Republika
Bank Mandiri dan BNI, bank pemerintah pemberi layanan terbaik

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Utama PT Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengisyaratkan penurunan setoran dividen untuk meningkatkan permodalan perusahaan.

"Kita berharap dividen Bank Mandiri pada tahun ini dapat diturunkan," kata Zulkifli, usai mengikuti serah terima jabatan Menteri BUMN dari Mustafa Abubakar kepada Dahlan Iskan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Menurut Zulkifli pada tahun lalu (2010) dividen pay out ratio Bank Mandiri ditetapkan sebesar 35 persen dari laba bersih.

Dividen tersebut lebih tinggi dibanding dividen Bank BUMN lainnya antara 25-30 persen.

Ia menjelaskan alasan permintaan penurunan dividen karena setiap pertambahan kredit perbankan membutuhkan penambahan modal.

"Kalau alokasi kredit ditingkatkan otomatis dibutuhkan modal dalam jumlah tertentu. Kalau terjadi pertumbuhan itu dipastikan ada penambahan modal," ujarnya.

Menurut Zukifli, sesungguhnya kontribusi Bank Mandiri kepada negara tidak semata dari dividen tetapi juga bisa dari pajak. "Kalau dividen lebih kecil, modal bertambah maka laba akan naik yang pada akhirnya setoran pajak meningkat," katanya.

Pada September 2011 kredit Bank Mandiri tumbuh sekitar 27 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. "Biasanya memasuki akhir tahun tren kenaikan kredit bertambah. Kuartal IV biasanya lebih baik dari kuartal III," katanya.

Ia menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri terjadi pada semua jenis usaha seperti kredit korporasi, kredit kepemilikan rumah (KPR), dan kredit mikro.

"Ada kredit yang tumbuh hanya 17 persen, ada yang tinggi seperti kredit mikro, KPR 30 persen, bagi hasil di Syariah Mandiri mencapai 45 persen, tapi secara keseluruhan tumbuh 27 persen," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement