Jumat 21 Oct 2011 08:57 WIB

Dari Sekjen PBB Hingga Muslim Pertama di Kongres AS: 'Bersyukur' Atas Meninggalnya Qaddafi

Muammar Qaddafi
Foto: AP
Muammar Qaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, SIRTE - Pemimpin Libya yang digulingkan, Muammar Qaddafi, hidup dalam pelarian sejak Dewan Transisi Nasional (NTC) merebut Tripoli pada Agustus. Kemarin, langkahnya terhenti. Di kota kelahirannya, Sirte, timah panas pemberontak mengakhiri hidupnya.

Qaddafi membayar lunas janjinya. Saat diberitakan melarikan diri ke Nigeria, dia lantang membantah. Baginya, mati di Libya lebih terhormat.

Ia bersumpah untuk mati membela negara dan selalu mencerca serangan NATO yang membantu menggulingkan rezimnya.

Di bawah ini adalah reaksi dari para tokoh dunia atas kematiannya:

Sekjen PBB Ban Ki-moon

Hari ini menandai transisi bersejarah bagi Libya. Pada hari-hari mendatang, kita akan menyaksikan adegan perayaan serta kesedihan bagi mereka yang kehilangan begitu banyak. Sekarang adalah waktu untuk semua warga Libya untuk bersatu. Libya hanya dapat mewujudkan cita-cita masa depan dengan persatuan nasional dan rekonsiliasi. Pejuang di kedua belah pihak harus meletakkan senjata mereka dalam damai. Ini adalah waktu untuk penyembuhan dan membangun kembali,  bukan untuk balas dendam.

Presiden AS Barack Obama

Selama empat dekade, rezim Qaddafi memerintah rakyat Libya dengan tangan besi. Hak asasi manusia mereka ditolak. Warga sipil ditahan, dipukuli, dan dibunuh. Kekayaan Libya disia-siakan dan teror digunakan sebagai senjata politik. Hari ini kita  mengatakan bahwa rezim qaddafi telah berakhir.

Pimpinan Uni Eropa, Herman Van Rompuy

Kematian Gaddafi menandai akhir dari sebuah era despotisme. Bahwa Qaddafi tewas dalam serangan di Sirte berarti mengakhiri juga represi yang menyebabkan orang-orang Libya

menderita terlalu lama.

Perdana Menteri Inggris David Cameron

Orang-orang di Libya saat ini memiliki kesempatan yang lebih besar setelah ini. Mereka bisa membangun sendiri masa depan yang kuat dan demokratis.

Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi

Sekarang perang berakhir. Sic transit gloria mundi (lewatlah kemenangan di dunia)

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy

Hilangnya Muammar Qaddafi merupakan langkah maju yang besar dalam pertempuran lebih dari delapan bulan oleh orang-orang Libya untuk membebaskan diri dari rezim diktator dan kekerasan yang dikenakan pada mereka selama lebih dari 40 tahun.

Kanselir Jerman, Angela Merkel

Dengan ini, perang berdarah, yang dipimpin Qaddafi terhadap rakyatnya sendiri, berakhir. Libya sekarang harus cepat mengambil langkah tegas, lebih jauh menuju demokrasi, dan membuat prestasi.

Senator AS, John McCain

Amerika Serikat, bersama dengan sekutu Eropa kami dan mitra Arab, sekarang harus memperdalam dukungan bagi rakyat Libya, karena mereka bekerja untuk membuat fase berikutnya dari revolusi demokratis. Mereka akan berhasil seperti perjuangan untuk membebaskan negara mereka.

Keith Ellison, Muslim pertama yang terpilih dalam Kongres AS

Libya aman sekarang, setelah kematian Qaddafi dan dunia Arab sekarang bebas. Tetapi jangan pernah merayakan kematian seseorang, bahkan orang jahat sekalipun.

sumber : Berbagai sumber
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement