REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bagi Menteri Pertanian Suswono, sosok Rusman Heriawan sebagai wakil menteri baru yang akan mendampinginya beberapa tahun ke depan sangat penting, khususnya membenahi data pertanian yang masih simpang siur.
Namun, bagi seorang Rusman Heriawan, kehadirannya mendampingi Suswono untuk mempercepat capaian target hasil pertanian yang selama ini sudah diproyeksikan pemerintah.
"Saya di sini tak sekedar membenahi data, tapi mempercepat target dan sasaran kementerian," katanya kepada wartawan usai serah terima jabatan dari Wakil Menteri Pertanian sebelumnya, Bayu Krisnamurthi di kantor pusat Kementan, Jumat (21/10).
Data Badan Pusat Statistik dan data Kementan banyak yang harus dibenahi untuk pencapaian target tersebut. Misalnya, target surplus beras sepuluh juta ton. Menurut Rusman, itu tak hanya menjadi tanggung jawab Kementan.
Ia merasa perlu ada koordinasi antar instansi pusat dan daerah terkait luas lahan, produktivitas, luas panen, hingga data pengolahan hasil pertanian pascapanen. Instansi yang menurutnya ikut terlibat menyajikan data, selaian Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS) antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional,
Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Menurut Suswono, data pertanian yang selama ini pemerintah sajikan masih banyak diragukan pengamat pertanian.
"Saya tak ingin data yang asal bapak senang (ABS) saja," ujarnya. Rusman yang berlatar belakang mantan Ketua BPS, kata Suswono, tentunya berperan membantu mencari metode yang tepat dalam perbaikan data.