REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Setelah ditayangkan di 20 negara di dunia, termasuk dua negara Muslim, seperti Indonesia dan Bangladesh, Sesame Street hadir di Pakistan. Untuk Pakistan, Sesame Street akan diramaikan dua karakter lokal.
Rani, 6 tahun, bocah penggemar kriket dan musik tradisional Pakistan akan ditemani sahabatnya Munna, 5 tahun, yang terobesesi dengan angka dan perkusi khas Pakistan yakni Tabla. Kehadiran dua karakter lokal ini diharapkan akan meningkatkan toleransi beragama ditengah geliat gerakan radikal.
"Tujuan utama Sesame Street hadir di Pakistan adalah untuk meningkatkan toleransi terhadap perempuan dan etnis minoritas di Pakistan," papar Laary Dolan, Kepala US Agency International Development untuk Pakistan seperti dikutip alarabiya.net, Senin (31/10).
Larry mengatakan syuting Sesame Street telah dimulai Ahad (30/10) kemarin, rencananya akan mengudara akhir November mendatang. Dalam proses penggarapanya, Sesame Street Pakistan melibatkan tim Sesame dan Rafi Peer Theathre Workshop, tim teater boneka dari Pakistan.
Rani, si anggota baru Sesame Street, digambarkan seorang siswi yang gemar berolahraga dan mengenakan seragam sekolah biru dan putih. Para pencipta memilih Rani sebagai tokoh utama untuk menekankan pentingnya mengirim anak perempuan ke sekolah, sesuatu yang jarang terjadi di masyarakat konservatif Pakistan dengan dominasi pria.
"Pesan yang ingin disampaikan adalah kesetaraan," papar Faizaan Peerzada, kepala Operasional Rafie Peer. Rani dan Munna bergabung dengan Baily keledai, Haseen O Jameel buaya, dan Baaji, seorang ibu.
Nantinya, latar belakang yang ditampilkan menyerupai bangunan-bangunan yang berada di Pakistan, misalnya saja, rumah-rumah, sekolah, toko, rstoran termasuk pohon beringin. Hal yang sama juga mencakup warna kulit karakter Sesame Street yang disesuaikan dengan etnis-etnis di Pakistan.
Sebanyak 78 episode akan ditayangkan dalam bahasa nasional Pakistan, bahasa Urdu, serta empat bahasa lokal seperti Baluchi, Pashtu, Punjabi dan Sindhi. Produser berharap Sesame Street Pakistan akan menjadi tontonan favorit di negara itu.
Selain menayangkan Sesame Street di televisi, pihak produser juga merencanakan program off air lewat radio dan mengunjungi masyarakat melalui pertunjukan boneka.
Setiap episode mengambil tema-tema umum seperti persahabatan, rasa hormat dan menghargai keragaman. Selain itu, ada sejumlah episode yang menampilkan hari besar Islam, Kristen dan Hindu dalam upaya untuk menghormati tradisi kelompok agama yang berbeda di Pakistan.
"Ada situasi di mana kita hidup berdampingan secara damai, dan itulah yang kita difokuskan,"kata Imran Peerzada, penulis naskah.
Sementara itu, pejabat Amerika menekankan bahwa mereka tidak terlibat dalam menciptakan konten untuk pertunjukan. Mereka sadar, keterlibatan AS akan memicu risiko reaksi militan.
Sesame Street versi Amerika, tayang perdana tahun 1969. Hingga kini, Sesame Street telah mengudara di 20 negara termasuk negara-negara Muslim seperti Bangladesh dan Indonesia.