REPUBLIKA.CO.ID,SARAJEVO - Ulama Bosnia mengeluarkan pernyataan keras terkait aksi kelompok ekstrim di negara itu. Ia menyatakan "murtad" bagi setiap kelompok Muslim yang melakukan aksi kekerasan.
"Mereka yang merusak nama Islam itu dipimpin oleh setan," tegas Mustafa Ceric saat berkhutbah Idul Adha di Masjid Agung Sarajevo, seperti dikutip alarabiya.net, Senin (7/11).
Ceric juga mengatakan bagi mereka yang bergabung dengan kelomok ekstrimis tergolong mengkhianati Islam sekaligus merusak persatuan dan kesatuan umat. "Mevlid Jasarevic, yang ditembak oleh polisi Bosnia saat ia menembaki kedutaan akhir bulan lalu, adalah salah satu pemberontak komunitas Muslim," kata dia.
Runtuhnya komunisme di Eropa timur memberi pengaruh positif bagi perkembangan Islam di wilayah tersebut. Dinamika Islam di Bosnia menjadi salah satu buktinya. Begitu komunisme runtuh, wajah Islam di Bosnia menjadi terlihat lebih dominan.
Harun Karcic, peneliti Universitas Bologna yang baru merampungkan risetnya soal kebangkitan Islam di Bosnia, mengungkap ada dua faktor lain selain runtuhnya komunisme yang menjadikan Islam bangkit di wilayah tersebut. "Keruntuhan komunisme di tahun 1991 itu jelas menjadi faktor utama," tulis dia di situs media asal Turki 'todayszaman.com'.
Namun, geliat Islam di Bosnia juga mulai ternoda dengan kehadiran kelompok ekstrimis. Bosnia yang tengah menikmati masa damai setelah perang Balkan yang melelahkan kembali terancam stabilitasnya.
Yang dirugikan jelas Muslim Bosnia. Semangat toleransi dan kerukunan yang dipupuk selama satu dekade bakal terganggu.