REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY-- Sejumlah pesawat Israel melancarkan dua serangan tengah malam ke Jalur Gaza, mencederai seorang Palestina, kata seorang pejabat Hamas, Rabu.
Serangan-serangan itu ditujukan pada sasaran di Beit-Lahiya dan daerah Gaza utara, kata seorang anggota badan keamanan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Seorang juru bicara militer Israel mengkonfirmasi serangan terhadap "lokasi-lokasi teroris" di Jalur Gaza.
Pejuang Palestina di Jalur Gaza menembakkan dua roket ke Israel selatan pada Selasa malam, merusak sebuah bangunan kecil di tempat pertanian namun tidak ada korban, kata polisi Israel.
Serangan roket sebelumnya pada Ahad menyulut serangan udara balasan Israel terhadap sebuah pangkalan militer Hamas yang menewaskan seorang Palestina dan mencederai beberapa orang, termasuk dua polisi dan seorang pejabat konsulat Prancis dan keluarganya yang tinggal berdekatan.
Kekerasan berlangsung di dan sekitar Gaza bulan ini namun tidak memburuk ke tingkatan seperti yang terjadi pada 29-30 Oktober yang menewaskan 12 gerilyawan Palestina dan seorang warga Israel.
Kelompok-kelompok pejuang Palestina menyatakan, mereka melaksanakan gencatan senjata yang ditengahi Mesir namun akan membalas jika diserang Israel.
Daerah sekitar perbatasan Gaza relatif tenang selama beberapa pekan setelah gelombang kekerasan pasca serangan gerilya 18 Agustus di Israel selatan yang menewaskan delapan orang Israel.
Para pejabat Israel mengatakan, pelaku serangan itu berasal dari Jalur Gaza dan menyeberang ke wilayahnya dekat kota pesisir Laut Merah Eilat melalui Semenanjung Sinai Mesir.
Lima personel keamanan Mesir dan tujuh orang bersenjata juga tewas dalam kekerasan pada hari itu.
Suasana memanas antara Hamas dan Israel sejak serangan lintas-batas itu. Sejumlah orang Palestina tewas dalam gempuran-gempuran udara Israel ke Gaza setelah itu.