Sabtu 19 Nov 2011 14:05 WIB

Di Sanur, Menhut Bersama Siswa SD Lepas 200 Tukik

Menhut Zulkifli Hasan (baju hijau, kiri), saat melepas Tukik di Sanur, Bali, Sabtu (19/11).
Foto: Dok Kemenhut
Menhut Zulkifli Hasan (baju hijau, kiri), saat melepas Tukik di Sanur, Bali, Sabtu (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bersama puluhan siswa SD melepas sebanyak 200 ekor anak penyu atau tukik ke laut lepas di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Sabtu (19/11)

"Kami melibatkan puluhan siswa itu dalam kegiatan ini bertujuan mengajarkan kepada anak-anak peserta didik tersebut menjaga dan melestarikan satwa yang dilindungi," kata Zulkifli usai melepas tukik.

Dia menjelaskan, salah satu satwa yang harus dilindungi adalah penyu yang populasinya selalu terancam akibat aksi penjualan ilegal dan pembunuhan untuk dikonsumsi.

Menurut Zulkifli, salah satu upaya mencegah aksi-aksi tersebut adalah dengan memberikan penjelasan kepada generasi penerus sejak dini, supaya mereka tidak melakukan hal itu.

Selain itu, tambah dia, sekaligus mengajak mereka untuk mencintai dan melestarikan lingkungan yang menjadi habitat atau tempat tinggal para satwa.

"Semoga saja dengan pemberian pendidikan secara dini mengenai hal itu dapat mengubah budaya masyarakat di Indonesia untuk selalu menjaga satwa yang dilindungi," ujarnya.

Zulkifli mengatakan, selain itu, pihaknya berharap upaya perlindungan dan pelestarian satwa ini bisa dimasukkan pada kurikulum sekolah tingkat siswa TK dan SD.

Menurut dia, pelepasan tukik ini juga sekaligus guna menarik minat wisatawan mancanegara dan domestik di kawasan wisata itu.

"Mengenai populasi penyu di wilayah Tanah Air, kami tidak bisa memastikannya karena satwa itu sering bermigrasi," ujarnya.

Berdasarkan informasi diperolehnya, diperkirakan populasi penyu di Pulau Dewata akan terus bertambah karena terdapat cukup banyak tempat penangkaran hewan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement