REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dua WNI asal Medan dan Aceh yang sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi agama di Provinsi Saada, yang terletak di barat laut Yaman dan perbatasan Arab Saudi dilaporkan tewas. Keduanya, dari 100 pelajar asal Indonesia yang ada di sana, meninggal akibat terjebak dalam aksi penembakan yang diduga dilakukan pemberontak muslim Syiah Huthi, pada Sabtu, 26 Oktober pekan lalu.
Total 25 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa itu dan melukai 48 orang lainnya. Korban tewas termasuk warga negara asing asal AS, Malaysia dan Rusia akibat bom yang menghantam perguruan tinggi tempat mereka menuntut ilmu.
Marty meyakinkan bahwa pihaknya segera menghubungi keluarga kedua korban di Indonesia untuk menanyakan permintaan keluarga tentang nasib jenazah anggota keluarga mereka. Ketiadaan fasilitas untuk mengawetkan jenazah memaksa kedua keluarga setuju kedua jenazah korban dimakamkan di Yaman. Kini keduanya telah dikuburkan.
"Kita sangat berduka cita. Yaman saat ini tengah dilanda ketidakpastian dan ketidakstabilan. Yang penting warga negara kita jangan sampai menjadi korban atas situasi di Yaman," tambah Marty.