Jumat 02 Dec 2011 21:49 WIB

Pengidap HIV Diizinkan Jadi Ahli Bedah dan Dokter Gigi

Rep: Dwi Murdaningsih / Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Pengidap HIV kini bisa bekerja sebagai ahli bedah atau dokter gigi. Dulu, petugas kesehatan yang positif mengidap HIV dilarang melakukan pembedahan atau pengobatan gigi.

Dikhawatirkan mereka tak sengaja mereka terluka/berdarah, sehingga menularkan infeksi kepada pasien. Departemen Kesehatan kini mencabut larangan yang diberlakukan, karena klaim penularan dirasa sangat rendah.

Dengan kebijakan yang baru, mereka tetap bisa menjadi dokter, perawat atau bidan dan melaksanakan tugas seperti biasanya. Departemen Kesehatan ingin mencabut larangan itu karena kemungkinan menginfeksi pasien bisa diabaikan. 

Keputusan ini berdasarkan penelitian yang menunjukkan risiko pasien HIV tertular dari dokter gigi atau ahli bedah dokter kurang dari satu banding lima juta. Perbandingan ini mirip dengan jumlah orang yang meninggal dunia karena tersambar petir. Jika petugas kesehatan minum obat untuk mengurangi jumlah virus mereka, risiko tertular HIV semakin kecil.

Sejak 2006 lalu, semua anggota petugas medis yang menangani pasien harus menjalani tes darah wajib. Mereka diperiksa untuk memastikan memiliki virus tersebut atau tidak.

Pemerintah Inggris mengatakan sejauh ini belum ada kasus yang tercatat pengidap HIV tertular dari petugas medis. Meskipun hal ini pernah terjadi di luar Inggris.

Di Amerika Serikat seorang dokter gigi yang terinfeksi menularkan HIV kepada enam pasien. Sementara itu, seorang ginekolog di Spanyol pernah menularkan HIV kepada seorang wanita.

Dalam beberapa pekan ke depan, departemen kesehatan akan meminta tanggapan dari berbagai organisasi dan masyarakat. Keputusan final terhadap kebijakan masalah ini diharapkan bisa 'diketok palu' akhir tahun depan.

Kebijakan ini menunjukkan bahwa Inggris jauh lebih ketat memberlakukan aturan kesehatan dibandingkan negara lain. Di Austria, Belgia, Kanada, Perancis dan Swedia, kebijakan sepenuhnya diatur oleh rumah sakit.

sumber : Daily Mail
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement