REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dua mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang menggelar diskusi terkait keterlibatan SBY-Boediono dalam Kasus Bailout Century terancam di drop out (DO). Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mempertanyakan alasan pihak kampus yang main ancam men-DO-kan dua mahasiswanya itu
Menurut mantan ketua umum Partai Golkar ini, harus ada dasar yang kuat jika kampus ingin mengeluarkan dua mahasiswanya
tersebut. "Orang di DO cuma dua hal, melanggar akademik atau melanggar disiplin. Kalau ini apanya yang dilanggar," katanya menegaskan usai menghadiri seminar 'Komodo the seven wonders, what next?' di Univeristas Paramadina, Rabu (7/12).
Dalam acara diskusi tersebut dihadiri anggota Pansus Century, Bambang Soesatyo, pengusung pansus Century, Muhammad Misbahkun, Yusril Ihza Mahendra, Adhie Massardi, dan Fuad Bawazier. Rektor UKI, Maruli Gultom, beralasan diskusi tidak memiliki izin.
Maruli beralasan acara tersebut telah disusupi oknum dari luar kampus. Ia berdalih mahasiswa UKI yang mengadakan diskusi bertajuk "Mengurai Skandal Century 6,7 Triliun Serta Keterlibatan SBY-Boediono" yakni, Gemsius dan Lamhot, tidak tergabung dalam senat mahasiswa. “Apalagi mereka baru semester satu. Jadi mudah disetir,” kata Maruli, Senin (2/12).
Menurut Maruli, diskusi seperti ini harus melalui prosedur yang berlaku di UKI. "Enggak melarang mahasiswa untuk berdiskusi, hanya saja mahasiswa mana yang menyelenggerakan ? kan ada senat, ini enggak ada, seharusnya ada himpunan mahasiswa. Khawatirnya ada aspirasi dari luar," Kata Maruli.
Dia menegaskan, alasan rektor membubarkan acara diskusi tersebut bukan karena materi yang didiskusikan. "Bukan materi kegiatan yang dilarang, tetapi UKI tidak ingin dilanggar, apalagi jika panitia dikendalikan uang," tegasnya.
Maruli mengakui ada ancama DO bagi mahasiswa yang mengadakan acara tersebut, "Bila tetap mengadakan, bisa diminta keluar dari UKI," tegasnya.