Kamis 08 Dec 2011 07:04 WIB

Menpora Bantah Tudingan Nazaruddin

Rep: Teguh thr/ Red: Djibril Muhammad
Andi Mallarangeng
Foto: Antara/Andika Wahyu
Andi Mallarangeng

REPUBLIKA.CO.ID, NUSADUA - Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng membantah tuduhan mantan Bendahara Demokrat Muhammad Nazaruddin yang mengatakan bahwa dirinyta telah memberikan uang kepada Angelina Sondakh sebesar Rp. 9 miliar.

"Tidak ada sama sekali macam itu. Saya dibilang memberi uang kepada Angelina, tidak ada itu, tidak benar," tegasnya usai pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Bangladesh Sheikh Hasina Wajed di Hotel Laguna , Nusa Dua, Bali, Rabu (7/12).

Andi mempersilakan Nazaruddin untuk mengatakan segala tuduhannya. Namun, Ia telah menyerahkan kasus ini semua kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kementerian Pemuda dan Olahraga, kata Andi, siap membantu dan bekerja sama dalam menuntaskan kasus ini. Andi bahkan mengaku siap jika pengadilan memanggilnya untuk dimintai keterangan. "Kapan saja siap dipanggil ke pengadilan," tegasnya.

Sebelumnya, terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet, M Nazaruddin mengaku tak pernah terlibat dalam kasus yang dituduhkan JPU KPK tersebut. Nazar mengaku tak tahu menahu soal praktik kotor dalam proyek pembangunan senilai Rp 191,6 miliar itu dan tak pernah menerima uang haram sepeser pun.

Menurut Nazar, dirinya baru mengikuti 'cerita' proyek ini pada 10 Mei 2011 dari pemberitaan media. Dua hari berselang, kisahnya, ia mendengar pengakuan Angelina kepada tim pencari fakta Partai Demokrat di ruangan Ketua Fraksi, pada sekitar pukul 16.00 WIB bahwa dirinya menerima uang Rp 9 miliar dari Menpora dan Wafid Muharam.

"Di hadapan TPF Angie mengaku adanya penerimaan uang Rp 9 miliar dari Menpora dan Wafid," katanya di Pengadilan Tipikor, Rabu (7/12)

Uang tersebut, kata Nazar, kemudian diserahkan Angie sebanyak Rp 8 miliar kepada Mirwan Amir. "Dan Mirwan mengaku benar telah terima Rp 8 miliar dari Angie," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement