REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Iran kembali mengejutkan Israel cs. Setelah beberapa pekan lalu membajak pesawat intelejen AS, kali ini Iran mengungkap seorang mata mata muda yang mengaku bekerja untuk AS dan Mossad, dinas intelejen Israel.
Pengakuan mata mata ini ditayangkan televisi pemerintah Iran. Sang pemuda mengakui ia punya misi rahasia untuk masuk ke dalam dinas intelejen Iran. Si pemuda yang dipanggil Amir amirzai Hekmati keturunan AS-Iran. Ia mendapat pelatihan intelejen di Irak dan Afghanistan sebelum terjun ke Iran.
Dalam tayangan itu, Hekmati menceritakan bagaimana ia bisa direkrut dan dilatih mejadi intel bagi Iran. "Ketika dinas intelejen AS tahu saya bisa sedikit Arab dan Parsi mereka menjanjikan saya bisa kuliah. Mereka mengatakan akan memberi saya pekerjaan yang bila sukses mereka akan terus melatih saya dan memberi saya misi misi intelejen. Misi ini mengharuskan saya ke Iran," kata dia.
Hekmati menambahkan, AS dan Mossad menanyakan apakah saya bersedia menjalankan misi ini. Ia menjawab bersedia. Ia kemudian diminta melapor ke intel Mossad di Iran. Dari situ, ia akan menjalani misi selama tiga pekan, mentransfer dokumen, menerima uang, dan keluar dari Iran.
"Intel AS berencana memberi saya sejumlah informasi penting yang bisa saya gunakan ke intelejen Iran sehingga mereka percaya pada saya dan mengontak saya," kata dia.
Namun aksinya diendus intel Iran yang mengetahui trik intel dari dokumen palsu yang digunakan Hekmati. Karena itu ia ditangkap dan mengaku kalau ia intel Mossad dan AS.
Televisi menampilkan sosok Hekmati dalam sejumlah identitas. Ada yang ia sebagai kontraktor militer, dan mengenakan seragam militer AS.
Terkait hal ini, belum ada tangggapan dari Pemerintah AS. Kementerian Intelejen AS mengklaim mereka tahu Hekmati intel AS dari angkalan udara Baghram di Irak. Hekmati mengakui dia masuk militer AS pada 2001. Kemudia ia bertugas di Irak selama dua tahun. Kisah imtel Hekmati ini, sayangnya, tak bisa diverifikasi secaraterbuka dan bebas dari pemerintah Iran.