REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Rabu pagi kembali normal, setelah ditutup akibat tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air di ujung timur landasan pada Selasa petang.
"Pagi ini penerbangan sudah normal lagi, memang badan pesawat Sriwijaya Air belum dievakuasi dari lokasi kejadian, namun itu tidak mempengaruhi untuk pesawat tinggal landas maupun mendarat," kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Isye Yuviana, Rabu.
Menurut dia, hingga pukul 06.30 WIB sudah ada dua pesawat yang tinggal landas dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta, yakni Garuda 201 tujuan Yogyakarta-Jakarta yang berangkat pukul 06.12 WIB, dan Air Asia nomor penerbangan 7551D berangkat pukul 06.19 WIB.
"Setelah ini, keberangkatan maupun kedatangan akan sesuai jadwal atau normal kembali," katanya.
Pesawat Sriwijaya Air tergelincir dan terperosok di ujung timur landasan Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Selasa (20/12) sekitar pukul 17.13 WIB.
Pesawat Sriwijaya Air berangkat dari Jakarta pukul 13.45 WIB, sekitar 50 menit kemudian seharusnya sudah mendarat di Adisutjipto Yogyakarta.
Namun, karena saat itu bandara ditutup akibat cuaca buruk, dan jarak pandang hanya 500 meter, maka pendaratan dialihkan ke Surabaya. Pesawat tersebut di Surabaya mengisi bahan bakar, dan berangkat lagi menuju Yogyakarta.
Namun, saat melakukan pendaratan, pesawat Sriwijaya tidak terkendali karena tidak bisa direm, sehingga terus melaju hingga sisi timur landasan, dan kemudian tergelincir di sisi kiri landasan, serta terperosok di area rumput, baru pesawat bisa berhenti.
Lima orang terluka akibat tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-230 PKCKN di ujung timur "run way" Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta pada Selasa pukul 17.13 WIB itu.