Jumat 30 Dec 2011 17:04 WIB

Khofifah Berteduh di Beringin, Siapa Lagi Menyusul?

Rep: mansyur faqih/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Wakil Sekjen Partai Golkar, Nurul Arifin mengatakan, partainya tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk meraih target suara yang diharapkan.

‘’Langkah strategis itu salah satunya menjaring tokoh-tokoh potensial, seperti Khofifah (Khofifah Indar Parawansa-red). Hubungan Pak Ical (Aburizal Bakrie-red) secara pribadi pun sangat baik dengan ketua Muslimat NU tersebut,’’ katanya kepada wartawan, Jumat (30/12).

Selain Khofifah, lanjutnya, ada beberapa tokoh lagi yang juga dibidik oleh Partai Golkar. Hanya saja, Nurul masih belum mau menyebut siapa saja orang-orang yang diincar oleh partai bergambar pohon beringin tersebut. ‘’Kriterianya, memiliki ketokohan, berakar di grass root, bersih track record-nya dan independent sebagai individu,’’ jelas  anggota Komisi II DPR RI tersebut.

Mengenai masuknya Khofifah dalam jajaran Partai Golkar, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Thohari mengemukakan, mantan menteri Pemberdayaan Perempuan tersebut sudah bergabung dengan Partai Golkar sejak lama. Secara pasti, lanjutnya, setelah pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Pekanbaru, Oktober 2009.

Wakil Ketua MPR RI tersebut mengaku, kalau masuknya Khofifah sebagai hal yang biasa. sama seperti bergabungnya Ali Muchtar Ngabalin, Laode Ida, dan sebagainya.

Makanya, tak akan langsung menarik gerbong suara dari massa ormas Islam NU pada pemilu mendatang. ‘’Pada era demokrasi seperti sekarang ini tidak ada lagi lokomotif yang menarik gerbong,’’ ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِنِ امْرَاَةٌ خَافَتْ مِنْۢ بَعْلِهَا نُشُوْزًا اَوْ اِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ اَنْ يُّصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۗوَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗوَاُحْضِرَتِ الْاَنْفُسُ الشُّحَّۗ وَاِنْ تُحْسِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh tak acuh), maka sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Nisa' ayat 128)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement