Kamis 12 Jan 2012 19:20 WIB

Pemerintah Kosovo Tuduh Komunitas Muslim Bangun Masjid Secara Ilegal

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu masjid di Kota Prizren, Kosovo (ilustrasi).
Foto: geographic.org
Salah satu masjid di Kota Prizren, Kosovo (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PRISTINA – Selepas merdeka dari Serbia, syiar Islam bergeliat di Kosovo. Hal itu tercermin dari banyaknya jumlah masjid yang dibangun.

Namun, hasil survei yang dilakukan pemerintah Kosovo mencatat dalam sepuluh tahun terakhir, lebih dari 100 masjid telah dibangun tanpa izin perencanaan pembangunan.

Pemerintah juga mengkritik komunitas Muslim Kosovo yang dianggap tidak beritikad baik soal pembangunan masjid ilegal. "Mereka seolah ragu-ragu untuk menyikapi masalah tersebut," demikian pernyataan pemerintah seperti dikutip balkaninsight.com, Kamis (12/1).

Komunitas Islam Kosovo (BIK), dalam keterangannya memaparkan pihaknya melalui berbagai saluran pendanaan telah merekonstruksi 113 masjid yang rusak setelah perang, dan membangun 155 masjid baru sejak tahun 1999. "Kami perbaiki masjid yang rusak setelah perang, dan ke depan akan membangun 20 masjid baru," ungkap Juru Bicara BIK, Sabri Bajgora.

Sementara itu, pemerintah lokal di tujuh kota terbesar seperti Pristina, Prizren, Urosevac, Ferizaj, Peja, Gjakova, Gjilan dan Mitrovica, mengakui adanya pembangunan masjid secara ilegal terutama di daerah pedesaan. Namun, mereka menolak memberitahu jumlah pasti berapa masjid ilegal yang dibangun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement