REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Untuk melancarkan serangan terhadap Iran, Israel ternyata menggunakan 'topeng' AS. Personel intelijen Israel yang juga diajukan sebagai pegawai CIA ternyata bertugas untuk merekrut sejumlah anggota militan. Mereka inilah yang akan diplot untuk melancarkan sejumlah serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil Iran. Hal ini terungkap dari laporan di majalah Foreign Policy, Jumat (13/1).
Tudingan bahwa operasi 'identitas palsu' Mossad, badan intelijen Israel, itu terkuak berdasarkan dokumen intelijen AS pada masa pemerintahan George W Bush.
Memo itu merinci soal laporan CIA yang mengatakan aktivitas rekrutmen yang dilakukan Israel berlangsung di bawah hidung pejabat intelijen AS itu tampaknya terjadi di London, sekutu utama Israel. Saat itu personel Mossad yang berpura-pura sebagai petugas CIA bertemu dengan petinggi Jundullah. Kelompok ini disebutkan menjadi pemicu kekacauan di Iran.
Tentang ini, CIA enggan berkomentar. Pejabat Israel juga tutup mulut. Namun, seorang mantan pejabat senior CIA yang lama bekerja di kawasan itu menegaskan bahwa laporan itu kredibel.