REPUBLIKA.CO.ID, Nasrudin mengambil tangganya dan menggunakannya untuk naik ke pohon tetangganya.
Tetapi sang tetangga memergokinya. "Sedang apa kau, Nasrudin?"
Nasrudin berimprovisasi, "Aku... punya sebuah tangga yang bagus, dan sedang aku jual."
"Dasar bodoh. Pohon itu bukan tempat menjual tangga!" kata sang tetangga, marah.
Nasrudin bergaya filsuf. "Tangga bisa dijual di mana saja."
sumber : Pustaka Media/Isnet
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement