REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Standar teknis dalam pengamanan di kereta api dibutuhkan untuk peningkatan pelayanan di bidang perkeretaapian. Untuk itu, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mematangkan proses penyusunan standar teknis dan komponen pengamanan otomatis Kereta Api atau Automatic Train Protection (ATP).
"Standar teknis dan komponen ATP merupakan sebuah kebutuhan perkeretaapian ke depan. Sinergitas riset dan industri untuk mendukung sektor itu jelas harus ditingkatkan, sehingga terwujud standar teknis dan komponen ATP," kata Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwiatmoko, di di Bandung, kemarin.
Ia menyebutkan, teknologi pengamanan perjalanan KA perlu terus ditingkatkan dan seluruh komponen perlu bergerak terus menyesuaikan dengan kebutuhan dalam pengoperasioan KA. Hadir pada kesempatan itu jajaran Ristek dan BPPT, PTKA, INKA dan LEN, kalangan akademisi serta industri komponen pendukung operasional KA.
Selain itu, lima perusahaan ATP Eropa juga memberikan paparannya terkait standar pengamanan otomatis KA. Kelima perusahaan ATP itu adalah Siemen, Signon (Jerman), Boombardier (Swedia), Alfro (Kroasia) dan Toshiba (Jepang). "Perangkat ATP untuk meningkatkan pengamanan perjalanan KA, contohnya KA melanggar sinyal secara otomatis KA akan berhenti," kata Hermanto.