Kamis 09 Feb 2012 16:30 WIB

Indonesia Miliki Pesawat Kepresidenan Pada 2013

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Boeing Business Jet 2, pesawat yang dibeli pemerintah RI untuk pesawat kepresidenan.
Foto: Boeing
Boeing Business Jet 2, pesawat yang dibeli pemerintah RI untuk pesawat kepresidenan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Indonesia dipastikan sudah memiliki pesawat kepresidenan pada Agustus 2013. Pemerintah sudah menandatangani perjanjian pembelian (purchase agreement) pesawat 737-800 Boeing Business Jet 2 dengan Boeing Company pada 27 Desember 2010. Saat ini, pesawat tersebut sudah diserahterimakan di tempat perusahaan tersebut, yakni di Seattle, Amerika Serikat (AS).

Sekretaris pada Kementerian Sekretariat Negara, Lambock Nahatan, mengatakan pemerintah sudah melunasi pembayaran pembelian pesawat kepresidenan. Pemerintah membayarkan sebanyak tiga kali sejak 2010, yakni pada 2010 (11 juta dolar AS), 2011 (10 juta dolar AS), dan 2012 (36 juta dolar AS). “Pembayarannya sudah lunas,” katanya, Kamis (9/2).

Ia mengatakan pesawat tersebut dibeli langsung dari pabrikan. Pesawat tersebut sudah selesai pada Januari 2012 dan diserahterimakan pada tanggal 21 Januari 2012 waktu Indonesia atau pada 20 Januari 2012 waktu AS. Ditegaskannya, pesawat yang sudah diserahterimakan itu baru berupa green aircraft atau pesawat kosong yang belum dilengkapi interior dan sistem keamanan.

Tahap berikutnya, pemerintah masih harus melengkapi pesawat kepresidenan. Beberapa diantaranya pemasangan enam tangki oleh PATS Aircraft System agar pesawat dapat terbang nonstop 10-12 jam. Proses tersebut diperkirakan akan rampung pada 2012.

Tak hanya itu, interior dan sistem keamanan pun akan didesain berbeda dibandingkan pesawat komersial pada umumnya. Untuk hal ini, lanjut Lambock, pemerintah membuka lelang internasional. “Kami mendapatkan informasi sejumlah perusahaan yang mana yang bisa melakukan kegiatan itu (melengkapi interior dan sistem keamanan pesawat),” katanya. Dengan proses yang masih tersisa, diperkirakan pesawat tersebut akan dibawa ke tanah air pada Agustus 2013.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement