Jumat 10 Feb 2012 15:37 WIB

Persib Dukung Legalisasi IPL dan ISL

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Ramdhan Muhaimin
Rekonsiliasi ISL dan IPL (ilustrasi)
Rekonsiliasi ISL dan IPL (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wacana dilegalkannya IPL dan ISL sebagai dua wilayah kompetisi di kasta utama sepak bola Indonesia mendapat dukungan dari Persib Bandung. Klub pujaan masyarakat Jawa Barat ini menilai sudah seharusnya semua pihak bersatu dan mengesampingkan ego kelompok. Mengalah demi masa depan sepak bola Indonesia akan jauh lebih baik dibanding saling sikut dan menjatuhkan sama komponen bangsa.

“Yang terpenting kita harus mengedepankan kepentingan bangsa daripada teerus menerus berkonflik yang akhirnya bukan merugikan pihak lain, selain bangsa ini sendiri pula,” ujar manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar saat dihubungi Republika, Jumat (10/2). 

Dia memahami apabila masih ada pihak yang sulit melakukan rekonsliasi karena berpegang pada keyakinannya. Beberapa kubu masih yakin PSSI telah melanggar statuta dengan membentuk IPL. Pun halnya status enam tim IPL yang dipandang haram karena mendapat tiket promosi secara cuma-cuma. Sebaliknya, pihak lain justru menilai IPL-lah liga yang diakui FIFA dan AFC karena produk resmi PSSI.

Namun Umuh memandang jika dua keyakinan yang bertolaknbelakang ini terus dipertahankan, maka mustahil sepak bola Indonesia akan menemukan jalan rekonsiliasi. Kedua pihak dipandangnya harus berjiwa besar untuk menerima jalan damai demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Mengorbankan kepentingan kelompok tidak ada artinya bila yang dicapai adalah kemajuan sepak bola Indonesia itu sendiri. “Lebih baik kita bersatu daripada terus berkonflik. Lebih baik IPL dan ISL terus jalan dan berkompetisi dan nantinya kita buktikan manakah yang paling berkualitas,”

Menurutnya ide agar diakhir musim tim terbaik ISL dan IPL dipertemukan adalah sebuah gagasan yang baik. Dengan solusi itu, Umuh menilai konfik liga akan tersalur secara positif. 

“Dengan dipertemukannya tim terbaik IPl dan ISL kita bisa melihat sebenarnya manakah kompetisi yang berkualitas. Dan itu akan memacu persaingan yang positif demi peningkatan kualitas seak bola Indonesia itu sendiri,” cetusnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement