REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Perdebatan terkait teori evolusi Charles Darwin tidak hanya terjadi di dunia barat saja. Dunia Islam mulai menunjukan minatnya guna mengkaji teori tersebut. Demikian klaim profesor Fisika, Taner Edis dari Universitas Truman State, Missouri.
Taner mengatakan Turki merupakan negara dari dunia Islam yang menaruh minat pada pengkajian masalah ini. Diawali dengan gerakan pemikiran bahwa tanah hingga 1970-an, lalu gerakan pemikiran itu mulai membuka diri dengan penyebaraan paham evolusi di seluruh negeri. Keterbukaan itu terjadi pada tahun 1980 ketika kudeta militer mengambil alih kekuasaan.
Ia mengungkap sejumlah kampus di Turki telah mengkaji hal itu. Kajian itu selanjutnya didukung dengan beredarnya buku teks terkait teori evolusi. "Kita tahu teori Darwin soal seleksi alam banyak ditentang," kata dia seperti dikutip mysantanonio, Jum'at (10/2).
Menurutnya, kebanyakan negara Muslim membantah teori evolusi Darwin. Penolakan itu merujuk pada pemahaman konsep Ketuhanan dalam jantung kepercayaan Islam. Selain itu, dunia Islam menolak masuknya ilmu pengetahuan dalam membahas masalah penciptaan dunia.
"Hanya sedikit cendikiawan Muslim yang mau secara terbuka menerima terjadinya evolusi dalam kehidupan. Sisanya memandang referensi dalam Alquran tentang Adam dan Hawa merupakan kunci penolakan teori Darwin. Mereka lalu memandang pemikiran Darwin dilatarbelakangi budaya barat yang materialistis dan sekuler," paparnya.