REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Pemerintah Mesir membebaskan seorang jurnalis asal Australia dan seorang mahasiswa Amerika pada Senin (13/2). Mereka ditahan karena dicurigai membagikan uang tunai kepada para pekerja untuk berpartisipasi dalam mogok kerja dan mengikuti aksi demo.
Jaksa di kota industri al-Mahalla al-Kubra di utara Kairo mengatakan keduanya ditahan pada Sabtu (11/2) bersama dengan penerjemah Mesir dan seorang aktivis buruh yang akan dibebaskan.
Kantor berita Mesir mengidentifikasi mahasiswa Amerika tersebut bernama Derek Ludovici dan wartawan Australia bernama Austin Mackell. Sementara aktivis buruh bernama Kamal el-Fayoumi. Pengacara untuk wartawan yang ditahan itu mengonfirmasi kepada televisi Mesir bahwa kliennya telah dibebaskan.
Para aktivis telah menyerukan pemogokan nasional pada hari Sabtu untuk menandai ulang tahun jatuhnya mantan Presiden Hosni Mubarak dari kekuasaan. Aksi mogok nasional itu juga guna menekan dewan militer Mesir untuk segera menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil.
Tuduhan dugaan campur tangan asing dalam politik Mesir sudah mulai mendapatkan perhatian dalam beberapa pekan terakhir. Pihak berwenang di Kairo mengadili 43 aktivis asing dan aktivis Mesir, termasuk sekitar 20 orang Amerika. Aktivis Amerika telah bekerja untuk kelompok-kelompok pro-demokrasi.
Mereka dituduh bekerja untuk organisasi yang dilarang Mesir karena tidak terdaftar dan secara ilegal menerima dana asing. Kasus ini meningkatkan ketegangan hubungan dengan Washington dan beresiko ditangguhkannya bantuan senilai 1,3 miliar dolar AS ke Kairo.