REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Persipura Jayapura yang akan bermain pada "play-off" Liga Champion Asia (LCA) melawan tuan rumah Adelaide United pada Kamis (16/5), berharap pada keajaiba. Pasalnya tim baru tiba di Australia 24 jam sebelum pertandingan berlangsung.
"Pertandingan nanti cuma sekedar mengasah kemampuan kami diajang internasonal, karena secara logika cuma sebuah mukjizat yang bisa membuat kami melewati ujian ini," kata pelatih Persipura Jacksen F Tiago melalui pesan singkat, Rabu (15/2).
Menurut dia, selain masalah teknis, persoalan administasi bagi tiga pemain inti yaitu Ortisan Salossa, Zah Rahan, dan Bio Paulin juga sangat mempengaruhi kondisi tim yang sebelumnya telah dipersiapkan. Ketiga pemain itu menjelang keberangkatannya mendapatkan halangan yang cukup pelik. Ortisan Salossa kehilangan paspor dan harus membuat baru, sedangkan dua pemain asingnya Zah Rahan dan Bio Paulin terganjal masalah visa.
Meski demikian, kata dia, Persipura tidak akan menyerah begitu saja. Dengan kekuatan yang ada Tim Mutiara Hitam akan berusaha memberikan yang terbaik karena jika mampu menang melawan Adelaide United bisa langsung turun di putaran final LCA.
Selain itu juara Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 itu juga kehilangan pemain andalan mereka yaitu Boas Salossa. Pemain yang sering menjadi pilihan utama di Timnas Merah Putih batal berangkat ke Australia karena mengalami cedera lutut.
Sementara itu itu Sekjen Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) Hinca Panjaitan mengaku perjalanan Persipura ke Adelaide bisa lebih tenang karena berdasarkan surat dari Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) yang terima telah menguatkan putusan sela sebelumnya.
"Kemarin, Selasa (14/2), CAS telah memutuskan dua dari tiga tuntutan Persipura. Dan kami telah menerima salinannya," katanya di Kantor KPSI di Pintu I Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
Menurut dia, dua tuntutan yang telah diputuskan adalah menerima gugatan Persipura kepada PSSI, AFC dan Adeliade United. Sedangkan putusan kedua adalah menegaskan Persipura berhak tampil di "play-off" LCA melawan Adelaide United FC.
Sedangkan satu tuntutan yang belum diputuskan, kata dia, adalah masalah denda. Menurut Hinca, hal tersebut baru akan diputuskan pada keputusan akhir meski saat ini Persipura kurang antusias untuk menunggunya.
"Bisa bermain di LCA saja sudah memenuhi keinginan Persipura, kalau tidak diberi denda tidak apa-apa. Tapi kalau diputuskan, ya bersyukur," kata Hinca dengan santai.