Rabu 22 Feb 2012 17:30 WIB

Istana Emir Kano: Arsitektur Khas Hausa (Bag 2)

Rep: Friska Yolandha/ Red: Heri Ruslan
Istana Emir Kano
Foto: cometonigeria.com
Istana Emir Kano

REPUBLIKA.CO.ID,  Begitu memasuki perbatasan di dinding luar kompleks terdapat sebuah pintu gerbang yang mengesankan dan lebih baru, bernama Soron Gabjeje. Pintu setinggi dua lantai yang indah tersebut ditopang oleh dua kusen yang kokoh. Bagian tebal yang meruncing pada bagian pintu gerbang secara visual merangkul gang masuk utama yang sempit.

Sebuah pintu gerbang juga akan membawa pengunjung menuju Soron Giwa (atau Aula Gajah), merupakan garis batas untuk memelihara gajah-gajah kerajaan. Seperti Soron Gabjeje, setiap pintu dibuat dengan sangat mengesankan. Banyak pintu yang aslinya berbentuk melingkar, dibuat menjadi persegi. Perubahan bentuk dari lengkungan ke persegi ini merupakan tren pada awal abad ke-20 di Hausa.

Soron Gabjeje merupakan halaman pertama kompleks istana. Pintu gerbang utara dari Soron Gabjeje ini membawa pengunjung ke ruang resepsi yang lebih sederhana. Memasuki halaman berikutnya, sebuah jalan masuk diapit pada bagian timur oleh ruang audiensi istana. Pada akhir jalan masuk ini, terdapat pintu lain, Soron Giwa, yang membawa pengunjung pada halaman pribadi kerajaan.

Dengan menyeberangi halaman ini pengunjung akan sampai di ruangan terluar apartemen pribadi Muhammad Rumfa. Akses prosesi istana menyerupai versi memanjang dari tipikal rumah di Kano, yaitu pintu masuk melalui sebuah zaure  yang membawa pengunjung ke semi-privat halaman (kofa gida).

Halaman ini dibatasi oleh ruang tamu (lobi) pada bagian utara dan timur. Seperti halnya rumah tradisional di Kano, salah satu ruang tersebut memberikan akses menuju sebuah kediaman pribadi yang menjadi tempat tinggal pribadi keluarga (cikin gida).

Istana Emir Kano memiliki dua lobi utama. Lobi yang bernama Soron Ingila.  menghadap ke timur laut halaman, dan lobi Soron Giwa menghadap ke barat laut halaman. Bagian yang dekorasinya paling rumit dari istana ini adalah dua kamar audiensi kerajaan.

Interior Soron Ingila dibuat setinggi enam hingga delapan meter. Ruangan tersebut dibagi menjadi dua oleh jendela-jendela bundar yang tinggi dengan lima lengkungan yang menghias pada setiap jendela. Lengkungan-lengkungan ini terdiri atas sepasang siku penopang yang merupakan elemen arsitektur yang unik di Hausa.  Siku tersebut disebut bakan gizos.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement