Jumat 24 Feb 2012 22:00 WIB

Mentan: Kita Sudah Swasembada Kentang Tapi...

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Ramdhan Muhaimin
Kentang Impor
Foto: Antara
Kentang Impor

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Menteri Pertanian Suswono mengaku Indonesia sebenarnya sudah swasembada kentang. Khusus untuk kentang jenis granola misalnya ia mengaku produksi dalam negeri sudah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Tapi untuk kentang jenis atlantik, kita memang masih impor," katanya saat ditemui Republika, Jumat (24/2). 

Meski demikian, impor hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri. Karenanya, saat ini, ia mengaku Kementrian Pertanian sedang gencar-gencarnya mengembangkan kentang atlantik. Beberapa daerah tinggi seperti Garut, Jawa Barat dan Batu, Jawa Timur menjadi proyek percontohan.

"Karena kentang atlantik ini butuh wilayah dingin, sekarang kita coba kembangkan di dua wilayah itu," jelasnya. Ia menuturkan pihaknya juga tengah mengkaji wilayah lain untuk menjadi tempat pengembangan.

Meski demikian, modal yang dibutuhkan petani untuk mengembangkan kentang jenis ini sangat besar. Untuk satu hektar lahan, petani harus mengeluarkan kocek hingga Rp 50 juta.

Tetapi, dijelaskan Suswono, ketika produksi dilakukan untuk satu hektar lahan petani bisa mengambil keuntungan hingga Rp 100 juta. "Ini menguntungkan bagi petani," ujarnya.

Kentang granola merupakan kentang dangkal yang gampang dikupas. Kentang ini memiliki warna daging kuning keputihan. 

Kentang atlantik merupakan kentang yang kerap dipakai industri waralaba makanan untuk menjadi kentang goreng. Bentuknya lebih besar dari kentang granola dan benihnya selalu diimpor dari Australia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement