Senin 27 Feb 2012 20:02 WIB

Kenaikan BBM Jangan Bersamaan dengan TDL

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
tarif dasar listrik (ilustrasi)
tarif dasar listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejumlah kalangan meminta pemerintah tidak menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi bersamaan dengan tarif dasar listrik pada 2012. Pasalnya, bila bersamaan bakal memicu inflasi makin tinggi.

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Energi dan Sumber Daya Alam (ESDA), Aziz Syamsuddin dalam diskusi "Mendengar Aspirasi Rakyat terhadap Rencana Kenaikan BBM Bersubsidi dan TDL" di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (27/2) mengatakan, pemerintah mesti mempertimbangkan dampak kedua kenaikan komoditas tersebut terhadap masyarakat khususnya kalangan bawah.

"Untuk mengurangi dampak inflasi, kenaikan BBM bersubsidi dan TDL tidak dilakukan secara bersamaan," katanya. Hal senada juga diungkapkan pengamat migas Pri Agung Rakhmanto, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, dan Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha.

Menurut Aziz, kenaikan harga BBM menjadi prioritas. Karenanya, pemerintah harus mengintensifkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga tidak mengalami kejutan yang tiba-tiba.